ANALISIS
USAHA
Berikut ini contoh analisis kelayakan
usaha pembesaran sapi potong yang dibuat dengan asumsi sebagai berikut :
1. Lahan yang digunakan merupakan tanah
pekarangan yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari sehingga tidak
membutuhkan biaya sewa.
2. Sapi bakalan yang dipelihara 4 ekor
dari jenis PO, rata-rata beratnya 200 kg dengan harga Rp. 14.000/kg berat badan
sapi hidup.
3. Sapi dipelihara selama 4 bulan, dengan
penambahan berat badan 0,8 kg/ekor/hari.
4. Kandang dibutuhkan 20 m2
dengan biaya pembuatan kandang Rp. 180.000/ m2.
5. Penyusutan kandang dihitung
20%/tahun. Dengan demikian untuk satu
periode pembesaran (4 bulan) penyusutan sebesar 6,67%.
6. Pakan yang dipelrukan untuk 4 ekor
sapi selama 4 bulan pemeliharaan adalah
Ø
Pakan
hijauan 9.600 kg dengan harga Rp. 100/kg.
Ø
Konsentrat
240 kg dengan harga Rp. 1.500/kg.
Ø
Ampas
tahu 480 kg dengan harga Rp. 400/kg.
7. Sapi juga membutuhkan obat-obatan
seharga Rp. 30.000/ekor/4 bulan.
8. Tenaga kerja yang dibutuhkan 1 orang
dengan gaji Rp. 500.000/bln.
9. Dibutuhkan peralatan (sapu, sikat,
selang air, cangkul, sekop, cikrak/trisula, arit, tambang pengikat dan
lain-lain) seharga Rp. 600.000. Masa
pakai selama satu tahun (3 periode) sehingga biaya per periode adalah Rp.
200.000.
10. Selama satu periode pembesaran, dari 4
ekor sapi juga akan dihasilkan kotoran ternak sebanyak 5 ton yang bisa dijual
seharga Rp. 100/kg.
A.
Modal Usaha
a. Biaya Investasi
Ø
Pembuatan
kandang 20 m2 x Rp. 180.000/m2 Rp. 3.600.000
Ø
Pembelian
peralatan kandang seperti sapu, sikat,
selang air, cangkul, sekop,
cikrak/trisula, arit,
tambang, dan lain-lain Rp. 600.000
b.
Biaya Variabel
Ø
Sapi
bakalan 4 ekor x 200 kg x Rp. 14.000/kg Rp. 11.200.000
Ø
Pakan
hijauan 9.600 kg x Rp. 100/kg Rp. 960.000
Ø
Konsentrat
240 kg x Rp. 1.500/kg Rp.
360.000
Ø
Ampas
tahu 480 kg x Rp. 400/kg Rp. 192.000
Ø
Obat-obatan
4 ekor x Rp. 30.000 Rp. 120.000
Total
Biaya Variabel Rp.
12.832.000
c.
Biaya Tetap
Ø
Tenaga
kerja 1 org x 4 bln x Rp. 500.000 Rp. 2.000.000
Ø
Penyusutan
kandang 6,67% x Rp. 3.600.000
(dibulatkan) Rp. 240.000
Ø
Penyusutan
peralatan Rp. 200.000
Total
Biaya Tetap Rp. 2.440.000
d. Total Biaya
Produksi = Biaya Variabel + Biaya Tetap
= Rp.
12.832.000 + Rp. 2.440.000
= Rp.
15.272.000
B.
Penerimaan
a.
Penjualan Sapi
Penambahan berat
badan sapi 0,8 kg x 30 hari x 4 bln = 96 kg/ekor. Setelah dipelihara selama 4
bulan, berat badan sapi menjadi 200 kg = 96 kg = 296 kg/ekor. Dengan demikian, hasil penjualan 4 ekor sapi
adalah :
Ø
Hasil
penjualan sapi = 4 ekor x 296 kg x Rp. 14.000/kg = Rp. 16.576.000
b.
Penjualan Kotoran Ternak
Ø
Hasil
penjualan kotoran ternak = 5.000 kg x Rp. 100/kg = Rp. 500.000
c.
Total Penerimaan
Total
Penerimaan = Penjualan sapi + Penjualan kotoran ternak
= Rp. 16.576.000 + Rp. 500.000
= Rp. 17.076.000
C.
Keuntungan
Keuntungan = Peneriman
– Total biaya produksi
= Rp. 17.076.000 – Rp. 15.272.000
= Rp. 1.804.000
D.
R/C Ratio
R/C Ratio = Penerimaan
: Total biaya produksi
= Rp. 17.076.000 : Rp. 15.272.000
= 1,118
Artinya,
dalam satu periode produksi (4 bulan), dari setiap modal Rp. 100 yang
dikeluarkan akan diperoleh pemdapatn sebanyak Rp. 111,8.
E.
Break Even Point
(BEP)
BEP Volume Produksi = Total
biaya produksi : Harga jual
= Rp. 15.272.000 : Rp. 14.000/kg
= 1.090
kg
BEP Harga = Total
biaya produksi : Berat sapi setelah digemukkan
= Rp. 15.272.000 : (4 x 296) kg
= Rp.
12.898/kg
Artinya,
usaha penggemukan sapi ini akan mencapai titik impas jika 4 ekor sapi tersebut
mencapai berat 1.090 kg atau harga jual Rp. 12.898/kg.
Untuk harga sekarang sih saya tak tau, dan perhitungan diatas hanya sebagai pedoman saja untuk modal awal bisnis ini, selanjutnya tentu saja modal tak begitu besar lagi karena kandang telah ada. Semoga bermanfaat.